Pages

Ads 468x60px

Mengoperasikan dan Merawat Kamera Digital

Bagaimana Cara Memegang Kamera
Aba Nob




Dalam hidup banyak hal mendasar dan simpel yang justru kita tidak tahu dengan benar karena menganggap hal tersebut terlalu simpel untuk dipelajari. Akibatknya kita jadi kebablasan dan menganggap remeh.

Salah satu hal mendasar yang perlu dilakukan dengan benar dalam fotografi adalah bagaimana cara kita memegang kamera dengan benar, terutama saat anda bekerja dengan kamera DSLR yang lumayan berat.
Dengan teknik memegang yang baik, kita bisa membantu kestabilan dan mengurangi goyangan sehingga hasil foto lebih tajam. Untuk itu silahkan lihat dan ikuti tutorial cara memegang kamera DSLR yang benar dibawah ini:

Bagaimana Cara Memencet Tombol Shutter

cara memencet tombol shutter
Memencet tombol mungkin terdengar sepele, namun bagi pemula yang baru memiliki kamera, tentu ada hal yang perlu diketahui, karena saat anda memencet tombol shutter dengan benar maka kerja kamera akan lebih optimal. Yang perlu anda ketahui adalah bahwa cara memencet tombol shutter menentukan bagaimana kamera melakukan metering dan autofokus.
Anim halfpress
Arahkan kamera ke obyek yang akan anda foto kemudian pencet shutter kebawah namun jangan pencet sampai habis, pencetlah kira-kira separuh jalan dulu tanpa jari anda lepas dari tombol. Anda akan merasakan bahwa ada batas halus yang mengatakan “oh, berhenti disini dulu ya, aku mau mikir sebentar nih”. Dengan berhenti dulu sebentar ditengah jalan, anda memberi waktu bagi mekanisme autofokus kamera untuk maenganalisis obyek foto, mencari titik fokus dan baru kemudian mengunci fokus.
Halfpress hold
Begitu fokus terkunci, kamera akan mengkonfirmasi bahwa dia sudah dapat fokus dan biasanya memberi tahu kita disebelah mana titik fokus dikunci dengan tampilan kotak kecil yang bersinar terang (baik di viewfinder – DSLR maupun LCD – Kamera Saku). Sepanjang titik fokus tadi sudah berada di tempat yang sesuai keinginan anda, berarti kamera sudah melakukan autofokus dengan benar. Ditahap ini anda juga bisa mengatur ulang komposisi, menggeser sedikit sudut pemotretan sambil kamera terus mengunci fokus. Saat ini kamera juga akan melakukan proses meteringterhadap obyek foto yang masuk frame.
Anim fullpress
Setelah mengunci fokus anda puas dengan calon foto yang tampak, kamera secara default akan memberi tahu juga dengan suara beep. Dititik ini sekarang anda bisa memencet penuh tombol shutter sampai mentok habis dan kamera akan mengambil foto.
Proses pencet separuh – tunggu – pencet habis ini cukup krusial jika anda memakai kamera autofokus, dan secara teknis biasanya dinamai pre-focus. Jika anda nekat langsung memencet habis shutter dikesempatan pertama tanpa ada proses berhenti di separuh jalan, ada kemungkinan kamera tidak bisa menemukan titik fokus sesuai keinginan anda serta metering belum bisa bekerja optimal.

Menggunakan Tombol Depth Of Field Preview Kamera DSLR

Saat kita memotret dengan menggunakan kamera DSLR dan memiliki lensa dengan bukaan maksimum yang besar, tentu kita ingin menggunakannya di settingan maksimum tersebut. Sayangnya, saat menggunakan bukaan maksimal misalnya f/2.8 atau f/1.8 sehingga kita memiliki depth of field yang sempit, viewfinder tidak bisa memberi kita gambaran bagaimana background yang menjadi blur (bokeh) akan tampak di hasil akhir foto.
dof preview
Untungnya produsen kamera DSLR memberi fasilitas bernama depth of field preview. Tombol ini biasanya berlokasi dibagian depan kamera dan posisinya disebelah lensa. Di Canon atau Nikon sebagai contoh di Canon EOS 60D dan Nikon D7000, tombol ini lokasinya didepan kamera disebelah mounting lensa. Dalam gambar diatas, lingkaran hijau adalah lokasi tombol depth of field preview di Canon EOS 60D
dof preview
Cara menggunakannya adalah, dalam setting aperture lebar (f/1.4, f/1.8, f/2, f/2.8 dll), pencet dan tahan tombol tersebut sembari mata mengintip di viewfinder. Maka tampilan di viewfinder akan mendekati hasil akhir foto nantinya dimana bidang tajam terlihat sementara area diluar bidang tajam menjadi blur. Nah selamat mencoba.

Menyimpan Lensa dan Kamera

Kita hidup didaerah tropis, yang artinya kelembapan cukup tinggi (tepatnya diatas 70%), belum lagi pada saat musim hujan angka itu akan naik. Menyimpan kamera dan lensa dalam waktu lama saat tidak dipakai membutuhkan strategi dan penyimpanan khusus untuk memerangi kelembapan.
Lens bacteria *no edits*

Kenapa Kelembapan Tinggi Buruk Untuk Kamera dan Lensa?

Kelembapan yang tinggi dan terus- menerus bisa merusak komponen elektronis serta sensor kamera, sementara jamur bisa tumbuh dan berkembang di optik lensa. Sekali jamur tumbuh, kualitas optik bisa terpengaruh dan kita harus repot membersihkannya. Kalau jamurnya nempel di permukaan luar sih masig gampang, kalau tumbuhnya didalam elemen lensa dibagian dalam kita akan sangat kerepotan, biaya membersihkan lensa berkisar antara Rp 250 ribu sampai Rp. 750 ribu, tergantung kesulitan dan tempat servisnya. Jangan lupa, baca juga tipmenyimpan lens cap dan penutup belakang supaya tidak mudah hilang.

kenapa Kelembapan Terlalu Rendah Juga Tidak Bagus?

Kamera dan lensa memiliki komponen mekanis yang perlu bergerak dengan lancar, tahukah anda didalam lensa atau kamera juga dikasih oli supaya gerakan mekanis lancar dan tidak seret? Nah kalau anda menempatkan kamera dan lensa di area yang sangat kering (kelembapan terlalu rendah) maka ini beresiko fungsi mekanis bisa seret dan terganggu.

Berapa Angka Kelembapan Ideal?

Angka sekitar 40 – 50 % RH (relative humidity, kelembapan relatif) adalah ideal bagi kamera dan lensa menurut berbagai artikel. Aturan paling aman adalah cek di manual lensa dan kamera anda, cari kata-kata ideal operating range, lalu cek rentang kelembapan yang disarankan. Nah untuk penyimpanan jangka panjang, bagi angka tadi dengan angka dua. Sebagai contoh, angka operating humidity ideal untuk Canon 5D Mark II adalah 85% atau lebih rendah. Maka penyimpanan ideal adalah sekitar 35 sampai 45%.

Cara Mengganti Lensa DSLR Secara Aman & Cepat

Salah satu kelebihan utama kamera DSLR (maupun mirrorless) dibandingkan kamera saku adalah karena di kamera DSLR kita bisa gonta-ganti lensa yang sesuai dengan mounting kamera(interchangeable). Hanya dengan satu kamera dan jika kita cukup beruntung mampu membeli beragam lensa (atau setidaknya pinjam lensa teman), kita  memperoleh kebebasan berkreasi yang luar biasa dengan mengganti-ganti lensa sesuai keperluan
Namun begitu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan selama proses penggantian lensa, terutama jika anda melakukannya di luar ruangan (outdoor). Mengganti lensa di luar ruangan memiliki resiko debu dan kotoran bisa masuk ke kamera dan menempel disensor, sehingga membuat hasil akhir foto tampak ‘ternoda’ seperti terlihat di contoh foto diatas. Selain itu, ketidakcermatan bisa mengakibatkan lensa yang sudah susah payah dibeli beresiko jatuh dan rusak.
Berikut tips praktis dan aman cara mengganti lensa kamera  DSLR:
  • Kalungkan tali kamera di leher, kemudian posisikan kamera agar menggantung dan menghadap ke bawah
  • Pasang tutup depan (front cap) lensa yang akan diganti
  • Sembari menekan tombol kuncian lensa (biasanya disamping kiri lensa), putar lensa yang akan diganti berlawanan dengan arah jarum jam
  • Putar sampai lensa kendor, namun jangan sampai benar-benar dilepas dari kamera
  • Ambil lensa baru yang akan dipasang. Lepas tutup lensa dibelakang (end cap) dan letakkan ditempat yang mudah dijangkau sementara pegang lensa-nya dengan satu tangan
  • Sekarang lepas lensa lama dengan tangan yang lain (biarkan kamera menggantung dan tetap menghadap kebawah)
  • Sekarang pasang lensa baru dengan cepat (perhatikan titik putih dilensa, sejajarkan posisi titik putih ini dengan titik putih di kamera) lalu putar hingga terkunci
  • Ambil tutup belakang (end cap) lensa lama dan pasangkan di lensa yang baru
  • Taruh lensa lama di tas kamera
Sedikit tips tambahan:
Setelah penggantian lensa usahakan anda mengaktifkan fitur sensor cleaning di kamera sehingga mengurangi resiko foto anda terdapat bercak debu.
Hindari mengganti lensa saat angin kencang, apalagi saat memotret di pantai!!

Cara Mengetahui Shutter Count Kamera SLR

Shutter count adalah jumlah total berapa kali shutter dikamera anda telah di pencet sehingga menghasilkan satu foto. Buat apa kita tahu jumlah shutter count kamera? Oke, beberapa keuntungan kita mengetahui shutter count kamera:
  • Kita tahu kira-kira sampai kapan kamera kita masih bisa berkerja dengan baik.Shutter count kamera sama halnya dengan hitungan berapa kilometer mobil/motor anda telah berjalan. Kerja mekanis kamera, seperti barang lainya, juga memiliki keterbatasan usia, sehingga ketika mencapai shutter count tertentu besar kemungkinan mekanisme fungsi kerja kamera akan terganggu (rusak). Sekedar tambahan singkat: saat kita memencet shutter, maka beberapa fungsi mekanis akan bekerja didalam kamera sampai kamera bisa menghasilkan foto. Fungsi mekanis ini tersusun atas beberapa komponen yang cukup ringkih dan tentunya memiliki batasan umur pakai. Standar kamera SLR yang baik adalah mencapai shutter count sekitar 100 ribu, jadi secara total kita bisa menghasilkan 100 ribu foto dari satu kamera SLR tanpa kamera mengalami kerusakan mekanis. Bahkan beberapa kamera kelas atas meng-klaim bisa mencapai 200 ribu shutter count tanpa mengalami kerusakan mekanis.
  • Sangat berguna saat kita akan membeli kamera bekas. Membeli kamera bekas adalah tindakan beresiko (makanya harganya jauh lebih murah), namun dengan mengetahui jumlah shutter count kamera yang akan kita beli, paling tidak kita telah meminimalkan resiko karena kita jadi memiliki ancang-ancang sampai kapankah kamera bekas yang akan dibeli bisa bekerja dengan baik, sehingga saat kita bisa menawar harga kamera bekas dengan lebih teliti.

Cara Mengetahui Shutter Count

Shutter count adalah jumlah total berapa kali shutter dikamera anda telah di pencet sehingga menghasilkan satu foto. Buat apa kita tahu jumlah shutter count kamera? Oke, beberapa keuntungan kita mengetahui shutter count kamera:
  • Kita tahu kira-kira sampai kapan kamera kita masih bisa berkerja dengan baik.Shutter count kamera sama halnya dengan hitungan berapa kilometer mobil/motor anda telah berjalan. Kerja mekanis kamera, seperti barang lainya, juga memiliki keterbatasan usia, sehingga ketika mencapai shutter count tertentu besar kemungkinan mekanisme fungsi kerja kamera akan terganggu (rusak). Sekedar tambahan singkat: saat kita memencet shutter, maka beberapa fungsi mekanis akan bekerja didalam kamera sampai kamera bisa menghasilkan foto. Fungsi mekanis ini tersusun atas beberapa komponen yang cukup ringkih dan tentunya memiliki batasan umur pakai. Standar kamera SLR yang baik adalah mencapai shutter count sekitar 100 ribu, jadi secara total kita bisa menghasilkan 100 ribu foto dari satu kamera SLR tanpa kamera mengalami kerusakan mekanis. Bahkan beberapa kamera kelas atas meng-klaim bisa mencapai 200 ribu shutter count tanpa mengalami kerusakan mekanis.
  • Sangat berguna saat kita akan membeli kamera bekas. Membeli kamera bekas adalah tindakan beresiko (makanya harganya jauh lebih murah), namun dengan mengetahui jumlah shutter count kamera yang akan kita beli, paling tidak kita telah meminimalkan resiko karena kita jadi memiliki ancang-ancang sampai kapankah kamera bekas yang akan dibeli bisa bekerja dengan baik, sehingga saat kita bisa menawar harga kamera bekas dengan lebih teliti.

Cara Mengetahui Shutter Count

Lantas bagaimana kita sebagai pengguna awam bisa mengetahui berapa shutter count kamera kita? Ada beberapa alternatif, saya pilihkan beberapa yang paling gampang.
 Gunakan EXIF viewer online.
Gratis, gampang dan mudah. Dengan cara ini, anda tinggal mengupload foto sampel dari kamera yang ingin anda ketahui shutter count-nya, lalu program akan menghitung secara otomatis berapa shutter count kamera anda.

Cara Mendeteksi dan Membersihkan Debu Yang Menempel di Sensor Kamera DSLR

Coba amati foto-foto terbaru yang dihasilkan kamera DSLR anda? Apakah dalam foto tersebut terlihat ada spot gelap yang konsisten dari satu foto ke foto yang lain? Apakah tempat spot tersebut selalu sama? Kalau jawaban dari dua pertanyaan ini YA, berarti sensor kamera anda dihinggapi debu. Dalam artikel ini kita akan belajar mendeteksi keberadaan debu pada sensor kamera DSLR anda.

Bagaimana Debu Masuk Sampai Sensor?

Debu pada sensor adalah hal yang lumrah kalau anda sudah lama memiliki kamera. Bagaimana debu bisa sampai nyangkut di sensor kamera? Ada beberapa cara debu bisa masuk ke sensor:
  1. Mekanisme lensa yang berputar saat zooming dan focusing. Saat berputar debu yang menempel di lensa bisa tersedot jatuh ke sensor kamera.
  2. Karena putaran pada poin diatas berarti dua elemen bergesekan, bisa jadi muncul serpihan dan serpihan tersebut jatuh ke sensor.
  3. Kalau kita memiliki lebih dari satu lensa, debu kemungkinan masuk saat proses mengganti lensa. Untuk menghindarinya, baca cara mengganti lensa dengan aman.
Debu atau dust ini sebenarnya tidak melulu mengotori sensor kamera DSLR, ada beberapa elemen lain yang sebenarnya mungkin terkotori, tetapi yang terburuk adalah sensor karena kalau sensor sudah kotor maka kotoran ini akan selalu muncul dan terlihat secara visual pada setiap foto, khususnya saat anda menggunakan bukaan aperture kecil, f/10 kebawah. Debu pada lensa relatif mudah dibersihkan sementara debu pada lensa butuh treatment lebih lanjut saat fitur dust cleaning dalam menu di kamera tidak berhasil menghilangkannya.

Beberapa karakteristik foto dengan sensor yang terkotori oleh debu:

  1. Ukuran dan penampakan partikel debu berubah seiring dengan perubahan aperture. Kalau anda menggunakan bukaan besar, kemungkinan debu tidak akan terlihat. Namun saat anda menggunakan aperture kecil, debu langsung terlihat. Aperture kecil misalnya f/10 kebawah: f/11 – f/22.
  2. Partikel debu selalu terlihat di tempat yang sama
  3. Untuk mengetahui adanya debu di sensor, kita harus mengamatinya dari foto

Bagaimana Cara Mendeteksi Debu di Sensor Sekarang Juga?

Coba ikuti 10 langkah berikut ini:
  1. Set kamera di posisi Aperture Priority
  2. Set metering mode di posisi Matrix/Evaluative Metering
  3. Set ISO di posisi terkecil 100 atau 200
  4. Matikan Auto ISO
  5. Matikan Autofokus dan posisikan lensa di Manual Focus
  6. Set Aperture di posisi terkecil, misal f/16 atau f/22
  7. Keluarlah dari rumah dan coba foto langit, khususnya jika langit sedang berwarna biru cerah. Kalau tidak memungkinkan, cari kertas putih lalu zoom out sampai kertas memenuhi seluruh frame lalu ambil foto.
  8. Sekarang amati hasil foto di LCD kamera atau monitor komputer jika anda sudah memindahkannya ke komputer, zoom sebesar-besarya lalu scroll pelan-pelan, naik-kan kontras jika perlu
  9. Jika anda tidak bisa melihat kotoran seperti pada contoh foto diatas berarti aman

Nah, Bagaimana Cara Membersihkan Debu di Sensor?

Oke, kalau dari hasil foto sepertinya sensor anda kena kotoran kena debu, berikut ini  beberapa langkah yang bisa anda lakukan: 
  1. Gunakan fitur sensor cleaning  dari kamera, pada contoh di atas adalah pilihan menu di Nikon D5300
  2. Setelah langkah di atas, cobalah deteksi lagi apakah masih ada debu terlihat. Jika debu masih terlihat di sensor, lanjutkan dengan langkah di bawah ini:
  3. Pastikan baterai sudah di charge, lalu set kamera di cleaning mode (pada Nikon D5300 di atas, ada pilihan Lock mirror up for cleaning) sehingga mirror kamera terangkat dan sensor terbuka, lalu gunakan blower roket yang terjual di semua toko kamera seperti di bawah ini untuk meniup debu pada sensor, semprot pelan-pelan. (Big Warning: Jangan pernah semprot bagian kamera pakai mulut, dan jangan coba-coba menyentuh sensor pakai jari/alat lain. Cukup blower)
nikon-d5300-sensor-cleaningKalau masih bingung dengan langkah-langkah di atas, silakan tonton video di bawah ini:

sumber : belfot.com



No comments:

Post a Comment

 
 
Blogger Templates